saat itu,
entah kenapa tangis terus menerus mengaburi mataku.
entah itu gurauan atau kebenaran,
hanya kau yang tahu.
suaramu tenggelam dalam seduku..
tapi tidak mengapa.
biar saja kupujuk sang hati ini,
walau tiada kepastian yang nyata.
saat itu,
air mata murah mengalir.
dan dalam setiap air yang mengalir itu,
tersimpan sejuta rahsia yang belum terlerai.
ya, memang pada akhirnya semua harus pulang kepadaNya,
tapi bukankah tiada yang pasti di dunia ini?
jadi tolong biarkan aku tetap menggengam cinta ini,
walau harus kukerah seluruh asaku.
izinkan aku terus mendakap cinta ini,
bukan hanya sampai jasadku kembali ke tanah!
No comments:
Post a Comment